Ditemui Kapolres Padang Pariaman, Siswa Keracunan Sebut Es Kepal Milo Rasa Bahan Bakar
HUMAS POLRES PADANG PARIAMAN, LUBUK ALUNG -
Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir, kunjungi siswa MTS Muhammadiyah Lubuk Alung yang masih menjalani perawatan di RSUD Padang Pariaman, Jumat (23/8/2024).
Kunjungan ini dilakukan Kapolres untuk melihat langsung bagaimana kondisi para siswa dan menanyai kondisi mereka pasca mengalami keracunan.
"Saya sempat berbincang dengan beberapa siswa, sesuai informasi yang anggota saya peroleh, korban memang keracunan setelah memakan es Kepal Milo," ujar Kapolres pasca menemui para siswa di RSUD Padang Pariaman, Jumat (23/8/2024).
Selama berkunjung, AKBP Ahmad Faisol Amir didampingi Wakapolres terlihat berbincang dengan lima siswa yang sedang menjalani perawatan serta keluarganya.
Kapolres menyebut, para korban yang ia tanyakan rata-rata menyebut, rasa es Kepal Milo yang mereka makan seperti bahan bakar.
Sehingga hampir separuh dari mereka hanya memakan sedikit saja, lalu membuangnya, karena tidak enak.
Beberapa jam setelah memakan es ini, para siswa mengalami pusing, sakit perut, mual dan sesak nafas.
"Kami sudah ambil sampel beberapa es Kepal Milo yang sudah dimakan oleh siswa. Sampel itu sudah kami bawa ke BPOM untuk pemeriksaan labor," ujarnya.
Selain berbincang dengan siswa, Kapolres juga berbincang dengan dokter jaga para siswa yang menjalani perawatan.
Dari dokter Kapolres memperoleh informasi bahwa para siswa ini akan menjalani rawat inap terlebih dahulu, karena kondisi siswa belum stabil.
Kapolres menerangkan ada sebanyak 28 siswa yang diduga keracunan di MTS Muhammadiyah Lubuk Alung, dari 28 korban itu 11 diantanya laki-laki dan 17 siswa perempuan.
"Dari 28 siswa itu, 22 diantaranya sudah pulang dijemput orang tua. Lima siswa dirawat di RSUD dan satu siswa dirawat di Puskesmas Lubuk Alung," pungkas Kapolres.
Saat ini Kapolres menyebut penjual es Kepal Milo yang diduga menjadi penyebab keracunan siswa tersebut, saat ini sudah diamankan pihaknya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut.